1. 2.

18 Desember 2009

Pemkot Jakut Kendalikan Penyakit Zoonosis

JAKARTA -  Banyak cara yang dilakukan Pemkot Administrasi Jakarta Utara untuk mencegah penyebaran penyakit avian influenza (flu burung) pada unggas dan penyakit rabies. Salah satunya adalah menggelar pertemuan teknis lintas sektoral pengendalian penyakit zoonosis tahun 2009, Kamis (17/12). Hal tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan koordinasi dalam penanggulangan penyakit zoonosis.

Acara ini diikuti oleh 100 peserta yang berasal dari anggota tim koordinasi pengendalian penyakit zoonosis Jakarta Utara, perwakilan Polres Jakarta Utara, camat, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja kecamatan, lurah, Ketua Dewan Kelurahan dan petugas teknis pengendalian penyakit zoonosis.

Walikota Jakarta Utara, Bambang Sugiyono, mengatakan, pertemuan yang dilakukan di ruang bahari, kantor walikota ini dimaksudkan untuk membahas peningkatan koordinasi dalam penanggulangan penyakit avian influenza pada unggas dan penyakit rabies. Kedua penyakit ini bersifat zoonosis karena dapat menular kepada manusia.

Sejauh ini, pemberantasan penyakit zoonosis masih menjadi prioritas, mengingat bahayanya bagi masyarakat. Sebab jika tidak ditangani dengan benar maka penyakit ini akan berpotensi menimbulkan pandemi, yaitu penularan penyakit antar manusia secara luas. Sejarah telah mencatat korban akibat pandemi flu burung lebih dari satu juta orang di Indonesia.

Sedangkan penyakit Rabies, merupakan penyakit hewan yang mematikan. Sebab sejak ditemukannya kasus kematian manusia akibat rabies di Indonesia pada Tahun 1894, sampai saat ini angka kematiannya mencapai 100 persen. Karenanya jika sudah terdapat tanda-tanda klinis rabies baik pada hewan maupun manusia maka dalam waktu paling lama 14 hari penderitanya akan mati.

Sejak Oktober 2004, Provinsi DKI Jakarta dinyatakan sebagai daerah bebas rabies. Namun pada tahun yang sama dinyatakan sebagai daerah tertular avian influenza pada unggas. Sebab, pada akhir tahun 2008 dan sampai sekarang masih mewabah dengan 10.911 kasus penggigitan kepada manusia serta jumlah korban yang meninggal sampai dengan Oktober 2009 mencapai 15 orang. “Melalui penyelenggaraan pertemuan teknis ini, kita harus dapat menyatukan langkah dan gerak semua komponen lintas sektoral agar secara terpadu melaksanakan upaya pengendalian penyakit zoonosis," tegas Bambang.

Kasudin Peternakan Perikanan dan Kelautan Jakarta Utara, Edi Santoso, mengatakan, tujuan diselenggarakannya pertemuan teknis tersebut diantarnya adalah untuk membahas peningkatan koordinasi pencegahan dan penanggulangan penyakit Avian Influenza pada unggas dan penyakit rabies. Kemudian, penyegaran kedudukan, tugas dan fungsi serta susunan keanggotaan Komite Provinsi Pengendalian Flu Burung (avian influenza) dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza.

“Pertemuan teknis ini diharapkan dapat menghasilkan butir-butir kesepakatan koordinasi yang tepat dan meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas di lapangan dalam rangka percepatan pembebasan penyakit zoonosis di Jakarta Utara,” ujar Edi Santoso.(bjc/red)

Staff Redaksi


Hendrik S (Polda Metro Jaya) (Jaksel) Robin S (Jaktim) Ramdani BE, Agus Subarkah (Jakpus)Butet (Jakut) Biro Bekasi :Sepmi R (Kabiro) , Joni Sitanggang, Binton Juntak, Mustofa, Ringan Simbolon, Haerudin, Herman Sitanggang, Mulayadi TH, Togar S, Banjarnahor, Syafi'i M, Biro Kab.Bogor (Kabiro) Depok : Radot S, (Kabiro), Karawang : Ade Junaidi (Kabiro), Rihas Purnama YM, Edi Askam, Mustamir, Otong, Wawan, Junaedi, Sopyan Junior, Mumuh MuhamadMursid. Perwkln Jabar: Idris C.Pasaribu (Ka Prwkl), Ungkap M, Deni Ridwan, Parasman. Biro Cimahi : Martunas S. Prwkln Lampung : (Ka.Prwkln) Kab Tanggamus : Prwkln Jambi : Sabarudin Nasution SE (Ka.Prwkl), Biro Tanjabbar : Hasbullah Biro Kab/Kota Siantar : Buhardo Siahaan. Biro Sulselbar : (Ka.Biro)