JAKARTA - Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang yang diperkirakan terjadi mulai H-7, Unit Pelayanan Teknis (UPT) Terminal Lebak Bulus menyiapkan 350 bus angkutan lebaran, yakni terdiri atas 210 bus reguler antar kota antar provinsi (AKAP) dan 140 bus tambahan.
Seluruh bus angkutan lebaran tersebut nantinya akan dicek kelaikan fisik dan surat-suratnya, seperti AC, ban, emisi, surat tanda nomor kendaraan (STNK), hingga kartu Kir. "Untuk bus reguler kita sudah sering melakukan pemeriksaan, tapi akan kita cek lagi. sedangkan untuk armada tambahan akan kita cek lebih intensif," kata Parulian Tambunan, Kepala Regu Bus AKAP Terminal Lebak Bulus, Sabtu (29/8).
Persiapan lain, yaitu perbaikan sarana, seperti perbaikan loket, toilet, menyediakan tenda-tenda darurat sebagai ruang tunggu penumpang, serta mendirikan posko kemanan dan kesehatan. "Untuk keamanan terminal kita akan bekerja sama dengan pihak kepolisian," kata Parulian.
Bahkan, untuk memberikan kenyamanan penumpang, pihak terminal mendirikan posko informasi di depen terminal. "Demi memudahkan penumpang mendapatkan informasi pihak terminal juga mendirikan posko informasi," ungkapnya.
Berdasarkan data tahun lalu, jumlah penumpang yang diberangkatkan melalui Terminal Lebak Bulus mencapai 121.428 penumpang dengan 5.749 keberangkatan. Dan tahun ini diperkirakan ada peningkatan penumpang sebesar 10 persen. "Tahun ini penyelenggaraan mudik bareng sudah berkurang karena sudah pemilu. Jadi penumpang diperkirakan akan naik 10 persen," kata Parulian.
Untuk tarif bus ekonomi, batas atas diberlakukan Rp 139 per kilometer dan batas bawah Rp 86 per kilometer kemudian dikalikan dengan jarak tempuh. Sedangkan untuk tarif non ekonomi diatur oleh mekanisme pasar.
"Tarif angkutan non ekonomi ditetapkan oleh penyedia jasa angkutan. Di sini hukum ekonomi berlaku, semakin tinggi permintaan semakin mahal harganya," ujar Parulian, seraya mengatakan Terminal Lebak Bulus melayani penumpang dengan berbagai tujuan, seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Denpasar, dan Sumatera.
