JAKARTA - DIREKTUR Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Condro Kirono mengatakan, Ditlantas sudah mempersiapkan diri menghadapi kepadatan lalu lintas akibat arus mudik menjelang libur bersama Idul Fitri 1430 H yang jatuh pada 18-23 September 2009 mendatang.
"Pengelolaan lalu lintas menghadapi mudik lebaran sudah lebih dipersiapkan dibandingkan tahun lalu. Titik-titik rawan kemacetan, khususnya di titik keberangkatan seperti terminal, pelabuhan, dan bandar udara menjadi fokus kita," ujar Condro, Jakarta, Selasa (15/9).
Ditlantas bakal menerjunkan sejumlah BKO (bantuan kendaraan operasional) berupa motor-motor kecil untuk mengurai kemacetan lalu lintas. Diharapkan penambahan BKO ini bisa menjadi satu solusi mengatasi kemacetan lalu lintas.
Condro mengungkapkan, tahun ini koordinasi antara Ditlantas dan Dinas Perhubungan sudah lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. "Koordinasi ini penting, karena untuk mengatasi kemacetan lalu lintas diperlukan kepedulian dan kerjasama dari semua pihak," tutur Condro.
Salah satu yang menjadi perhatian pihak Ditlantas adalah tingginya angka pemudik yang menggunakan sepeda motor. Hal ini bisa dimaklumi mengingat pertumbuhan angka pengguna sepeda motor tahun 2009 ini meningkat menjadi 7 juta orang dibandingkan tahun 1994 yang hanya sekitar 3 juta orang.
"Pertumbuhan pengguna sepeda motor mencapai angka 1000 per hari, sementara pengguna mobil 400-500 per hari. Tingginya angka pengguna sepeda motor menyebabkan banyak orang yang memilih untuk mudik menggunakan motor ke kampung halaman. Satu motor bisa diisi empat penumpang, ini kan rawan terjadi kecelakaan," kata Condro.
Terlebih, angka tradisi mudik bersama menurun dibandingkan tahun 2008. Padahal, tradisi mudik bersama ini diyakini mampu menurunkan angka kemacetan lalu lintas saat mudik Lebaran.
Demi menekan angka kecelakaan lalu lintas, Condro mengatakan, Ditlantas membentuk check point di sejumlah wilayah strategis. Di lokasi check point ini, pemudik, khususnya mereka yang menggunakan sepeda motor bisa memperoleh layanan pemeriksaan kesehatan dan konseling.
"Di sini kami menyediakan dokter dan psikolog untuk keperluan konseling. Tujuannya untuk memberikan penyadaran kepada pengendara motor akan pentingnya menjaga keselamatan diri dan keluarga. Syukur-syukur mereka mau berpikir ulang untuk mudik dengan motor," tukasnya.
Hingga saat ini, Ditlantas telah menyediakan check point diantaranya di jalur Pantura, Bekasi, Daan Mogot, dan Cakung.
Condro pun menegaskan, pentingnya pemberian sanksi sebagai upaya penegakan hukum kepada pengguna jalan yang sembrono dan melanggar ketertiban lalu lintas.
"Kita akan menerapkan mekanisme pemberian denda yang terus meningkat setiap tahun. Ini penting karena untuk bisa mengubah perilaku dibutuhkan sanksi yang memberikan efek jera kepada siapa saja yang melanggar," tegasnya.(mi/red)
Staff Redaksi
Hendrik S (Polda Metro Jaya) (Jaksel) Robin S (Jaktim) Ramdani BE, Agus Subarkah (Jakpus)Butet (Jakut) Biro Bekasi :Sepmi R (Kabiro) , Joni Sitanggang, Binton Juntak, Mustofa, Ringan Simbolon, Haerudin, Herman Sitanggang, Mulayadi TH, Togar S, Banjarnahor, Syafi'i M, Biro Kab.Bogor (Kabiro) Depok : Radot S, (Kabiro), Karawang : Ade Junaidi (Kabiro), Rihas Purnama YM, Edi Askam, Mustamir, Otong, Wawan, Junaedi, Sopyan Junior, Mumuh MuhamadMursid. Perwkln Jabar: Idris C.Pasaribu (Ka Prwkl), Ungkap M, Deni Ridwan, Parasman. Biro Cimahi : Martunas S. Prwkln Lampung : (Ka.Prwkln) Kab Tanggamus : Prwkln Jambi : Sabarudin Nasution SE (Ka.Prwkl), Biro Tanjabbar : Hasbullah Biro Kab/Kota Siantar : Buhardo Siahaan. Biro Sulselbar : (Ka.Biro)