JAKARTA - Jumlah pemudik yang menggunakan bus belum mengalami peningkatan bermakna sehingga puluhan bus yang ada di Terminal Bus Pulo Gadung, pada Selasa (15/9) siang, belum bisa meninggalkan terminal, membuat terminal padat dan macet.
Kepala Terminal Bus Antarkota Antarprovinsi Pulo Gadung Pardjiman memanggil pengurus perusahaan otobus (PO) yang beroperasi di wilayah kerjanya untuk mengatasi masalah itu.
"Saya minta mereka tidak menempatkan semua busnya di terminal sebelum ada lonjakan penumpang supaya tidak memadati terminal dan bikin macet seperti ini," katanya.
Usai memenuhi panggilan Kepala Terminal, pengurus PO Bhineka Marnaek S mengatakan, jumlah penumpang bus milik perusahaannya masih relatif sama dengan hari biasa.
Sehingga lebih banyak bus yang terpaksa harus "ngetem" di terminal.
Menurut dia, dari 15 bus Bhineka tujuan Jakarta-Cirebon dan Jakarta Kuningan yang disiapkan di Terminal Pulo Gadung hanya empat bus yang bisa diberangkatkan.
"Lebaran tahun lalu, pada enam hari menjelang Lebaran rata-rata sepuluh bus per hari bisa berangkat. Sekarang sepi, padahal ongkos tidak naik, malah turun Rp20 ribu," katanya.
Pengurus PO Pahala Bukhori juga mengatakan pihaknya hanya menyediakan lima bus di Terminal Pulo Gadung dan tidak semuanya bisa diberangkatkan dengan penumpang penuh.
"Tidak berbeda dengan pada hari biasa. Lima bus saja kadang ada yang tidak bisa berangkat, sampai kami kadang menurunkan harga tiket supaya bus terisi," katanya.
Kondisi ini, kata dia, lebih buruk dari Lebaran tahun lalu. Tahun lalu pada enam hari menjelang Lebaran seperti sekarang, PO Pahala rata-rata memberangkatkan delapan hingga sembilan bus tujuan Madura dan Lasem.
"Penumpang makin sedikit. Mungkin banyak yang memilih menyewa mobil karena setelah ada Jembatan Suramadu perjalanan bisa lebih cepat dan mungkin lebih hemat," katanya.
Ia menambahkan, harga tiket bus PO Pahala Tujuan Madura Rp350 ribu, lebih rendah dibanding harga tahun lalu yakni sebesar Rp370 ribu.
Penumpang yang menunggu keberangkatan bus di terminal itu pun relatif tidak banyak.
Hanya ada tak lebih dari 20 orang dengan tas-tas besar dan kardus yang duduk di ruang tunggu terminal, serta beberapa kelompok penumpang yang terdiri atas lima hingga sepuluh orang yang menunggu di dekat bus AKAP.(mi/red)
Staff Redaksi
Hendrik S (Polda Metro Jaya) (Jaksel) Robin S (Jaktim) Ramdani BE, Agus Subarkah (Jakpus)Butet (Jakut) Biro Bekasi :Sepmi R (Kabiro) , Joni Sitanggang, Binton Juntak, Mustofa, Ringan Simbolon, Haerudin, Herman Sitanggang, Mulayadi TH, Togar S, Banjarnahor, Syafi'i M, Biro Kab.Bogor (Kabiro) Depok : Radot S, (Kabiro), Karawang : Ade Junaidi (Kabiro), Rihas Purnama YM, Edi Askam, Mustamir, Otong, Wawan, Junaedi, Sopyan Junior, Mumuh MuhamadMursid. Perwkln Jabar: Idris C.Pasaribu (Ka Prwkl), Ungkap M, Deni Ridwan, Parasman. Biro Cimahi : Martunas S. Prwkln Lampung : (Ka.Prwkln) Kab Tanggamus : Prwkln Jambi : Sabarudin Nasution SE (Ka.Prwkl), Biro Tanjabbar : Hasbullah Biro Kab/Kota Siantar : Buhardo Siahaan. Biro Sulselbar : (Ka.Biro)