JAKARTA - Pengerusakkan Polsek Matraman oleh sekelompok orang dinilai telah menurunkan wibawa kepolisian sebagai penegak hukum sekaligus pelayan masyarakat. Karenanya, para pelaku harus ditangkap dan ditindak tegas.
Pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia Andrinov Chaniago, Senin (7/9) mengatakan, disamping mengganggu dan membuat terganggunya pelayanan publik, pengerusakan Polsek Matraman juga harus dikecam karena itu menurunkan wibawa aparat penegak hukum institusi kepolisian.
"Iya tentu harus ditindak, tidak boleh dibiarkan. Biar bagaimana pun polisi itu penegak hukum untuk kepentingan masyarakat, wibawa instansi kepolisian harus dijaga, " tutur Andrinov.
Lebih lanjut, masih kata Andrinov, meskipun para pelaku adalah oknum dari institusi lainnya maka mereka tetap harus ditindak. "Itu tidak boleh dilakukan oleh oknum angkatan lain. Apapun persoalan, merusak fasilitas sekaligus simbol dari kewenangan kepolisian tidak bisa dibenarkan, " tandasnya.
Seperti diberitakan, saksi yang telah dimintai keterangan menyatakan bahwa para pelaku berbadan tegap dan berpotongan rambut cepat layaknya anggota TNI.
Sementara itu, polisi masih terus melakukan penyelidikan para pelaku yang melempari Polsek Matraman dengan batu pada Sabtu (5/9) malam. "Kami belum bisa memastikan apakah diantara para pelaku itu ada oknum tentara atau tidak, semua sedang kami selidiki. Polisi bekerja bukan atas dasar pengakuan tapi atas dasar pembuktian. Kalau pun ada (oknum TNI) maka diserahkan ke Pom TNI," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Chryshnanda Dwi Laksana.
Ia menambahkan, apa yang telah dilakukan para pelaku adalah pelecehan hukum. "Menyerang kantor polisi adalah pelecehan hukum dan memalukan. Tindakan untuk mencari para pelaku dilakukan bukan hanya parsial tapi komprehensif jangan sampai terulang kembali, " pungkasnya.(mi/red)
