1. 2.

03 Mei 2010

Tim Investigasi Masih Menelusuri Kepemilikan Tanah Makam Mbah Priok

JAKARTA - Untuk mengusut tuntas insiden di sekitar areal makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu, tim investigasi PMI kembali mengunjungi makam Mbah Priok, Senin (3/5).
Kedatangan tim investigasi PMI yang dipimpin langsung ketuanya, Ulla Nuchrawaty, untuk melihat kondisi terakhir pascabentrokan pada Rabu (14/4) lalu. Selain itu, tim investigasi juga menemui kembali ahli waris makam Mbah Priok yakni Ali Zainal Muhammad dan Abdulloh Muhammad Sting untuk meminta keterangan seputar terjadinya insiden sekaligus menindaklanjuti masalah kepemilikan tanah. "Kami masih menelusuri dokumen-dokumen yang ada terkait dengan kepemilikan tanah. Kedatangan kami untuk mengecek langsung ke lokasi. Saat ini, kami terus melakukan pendataan yang hingga hari ini masih terus kami tabulasi," ujar Ulla Nuchrawaty.
Untuk mencari akar permasalahan atas pecahnya insiden tersebut, kata Ulla, pihaknya telah bertemu dengan ahli waris dari Mbah Priok, yang merupakan keturunan keempat dari garis ibu. "Beberapa personil tim sudah berangkat ke Palembang untuk bertemu dengan ahli waris Mbah Priok yang lain untuk memastikan garis keturunan mereka, sebagai pelengkap latar belakang keberadaan makam Mbah Priok dengan lahan yang ditempati sekarang," kata Ulla Nuchrawaty sambil menegaskan pihaknya belum mau merinci hasil pertemuan dengan ahli waris Mbah Priok.
Ia mengungkapkan, Senin (10/5) depan, pihaknya baru akan mengumumkan hasil investigasi yang selama ini telah dikumpulkan. Pada kesempatan itu, sambungnya, nantinya juga akan diputuskan siapa yang paling bertanggungjawab dalam insiden di sekitar makam Mbah Priok beberapa waktu lalu. “Pengumuman hasil investigasi akan diumumkan pekan depan dan disampaikan langsung Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla,” urainya.
Dia menambahkan, sebelum mengunjungi makam Mbah Priok hari ini, tim investigasi PMI juga menyempatkan mengunjungi PT Pelindo II dan diterima langsung oleh Direktur Utama Pelindo II, RJ Lino dan pejabat teras di Jakarta International Container Terminal (JICT). "Dari data yang diterima selama ini, insiden berdarah di makam Mbah Priok didasari karena terjadi masalah sengketa tanah antara PT Pelindo II dengan ahli waris Mbah Priok. Untuk itu, kami juga mengunjungi PT Pelindo II untuk mencari data tambahan," jelas Ulla.
Dari hasil pertemuan dengan PT Pelindo II, Ulla mengungkapkan, PT Pelindo II mengaku siap bertanggung jawab, jika memang PT Pelindo II disebut sebagai salah satu pihak yang harus bertanggung jawab atas jatuhnya korban dalam insiden Koja.
"Mereka sangat peduli dengan korban dan siap menjalani proses hukum. Mereka berjanji akan memberikan beasiswa kepada anak-anak yang menjadi korban insiden makam Mbah Priok. Untuk nominalnya belum disebutkan, namun setidaknya mereka ada itikad baik. Ya, kita tunggu saja hasilnya," tandas Ulla.(bj/red)

Staff Redaksi


Hendrik S (Polda Metro Jaya) (Jaksel) Robin S (Jaktim) Ramdani BE, Agus Subarkah (Jakpus)Butet (Jakut) Biro Bekasi :Sepmi R (Kabiro) , Joni Sitanggang, Binton Juntak, Mustofa, Ringan Simbolon, Haerudin, Herman Sitanggang, Mulayadi TH, Togar S, Banjarnahor, Syafi'i M, Biro Kab.Bogor (Kabiro) Depok : Radot S, (Kabiro), Karawang : Ade Junaidi (Kabiro), Rihas Purnama YM, Edi Askam, Mustamir, Otong, Wawan, Junaedi, Sopyan Junior, Mumuh MuhamadMursid. Perwkln Jabar: Idris C.Pasaribu (Ka Prwkl), Ungkap M, Deni Ridwan, Parasman. Biro Cimahi : Martunas S. Prwkln Lampung : (Ka.Prwkln) Kab Tanggamus : Prwkln Jambi : Sabarudin Nasution SE (Ka.Prwkl), Biro Tanjabbar : Hasbullah Biro Kab/Kota Siantar : Buhardo Siahaan. Biro Sulselbar : (Ka.Biro)