"Bila harus dicopot jadi Walikota, saya ikhlas. Jabatan adalah amanah dari Allah. Dan pertemuan ini, bukan sarana minta dikasihani agar tidak dicopot dari jabatan walikota," tegas Bambang di hadapan tokoh pemuda di Kantor Walikota Jakarta Utara, Sabtu 17 April 2010. Bambang didampingi Asisten Tata Praja Ciptono, Kesbangpol Darwis M Aji, dan Asisten PLH Seko Yuliadi.
Pernyataan itu disampaikan Bambang saat menjawab pertanyaan para tokoh masyarakat yang menghujat kepemimpinannya sebagai Walikota Jakarta Utara.
Elemen masyarakat yang hadir dalam pertemuan tersebut, antara lain Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Pemuda Pancasila, Himpunan Mahasiswa Islam, Front Pemuda Jakarta Utara dan organisasi pemuda dan masyarakat lainnya di Jakarta Utara.
Sebenarnya, kata Bambang, pihaknya tidak menyukai adanya penggusuran. Dia beralasan penggusuran yang selama ini dilakukan adalah untuk kepentingan masyarakat juga. Seperti pedagang kaki
Alasannya karena PK5 berdagang di badan jalan hingga menutupi jalan. "Ini mengganggu aktifitas pengendara dan masyarakat. Dan mereka juga telah diberikan tempat yang layak," ujar Bambang.
Dalam kesempatan itu, Bambang menjadikan peristiwa bentrok di sekitar lahan Mbah Priok menjadi sejarah dalam kepemimpinannya. "Saya akan lebih berhati-hati lagi. Dan saya minta maaf kepada masyarakat Jakarta Utara atas kejadian Mbah Priok," ucap Bambang.
"Kalau sudah begini, baru kita dilibatkan. Kenapa tidak sejak awal. Tentunya kami akan bantu sosialisasi, itu pun bila program yang masuk akal. Kejadian kemarin itu, tanpa kita provokasi
Menjawab pernyataan tersebut, Bambang berjanji akan lebih sering menggelar pertemuan dengan warga. "Perlu diingat lagi, tidak ada pretensi apapun dalam pertemuan ini. Bisa saya tetapkan 3 bulan sekali kita gelar pertemuan seperti ini," ujar walikota.
Soal dibubarkannnya Satpol PP yang dikeluhkan telah bertindak anarkis, dia mengatakan, kewenangan pembubaran Satpol PP bukan di tangan walikota. "
Soal uang sebesar Rp 11 miliar dari Pelindo yang disebutkan menjadi latar belakang pembongkaran makam Mbah Priok, Bambang mengatakan dana dari Pelindo jatuh langsung ke pasukan. Namun ia tidak menjelaskan pasukan yang dimaksud, apakah Satpol PP. "Diluar pasukan tidak ada yang menerima uang itu. Kita lihat saja hasil penyelidikan kasus Mbah Priok," ujarnya.(red)