JAKARTA – belakangan ini semakin banyak keluhan dari masyarakat pelanggan air bersih PT.Aetra tentang melonjaknya tagihan pada rekening air mereka. Beberapa warga sempat merasa terkejut ketika melihat jumlah tagihan air bersih yang harus dibayarnya.
Hal tersebut diatas terjadi pada seorang warga, wahyudin, di Jl.Rawa Binangun Kel.Koja,Kec.Koja Jakarta Utara, dirinya merasa keberatan dengan tagihan PT.Aetra yang jumlahnya sangat mencolok perbedaannnya dengan apa yang dibayarkannya setiap bulannya.
Dikatakan wahyudin, “Saya membayar rekening air tiap bulannya berkisar Rp.150 rb – Rp. 200 rb, tiba-tiba di bulan januari saya harus membayar Rp.1.632.000,-, siapapun tentu akan keberatan.” Ujar wahyudin.
Saat hal tersebut dikonfirmasikan ke PT.Aetra Sindang, petugas reading meter, raharjo, setelah melihat print out perincian tagihan wahyudinmenjelaskan bahwa ada beberapa bulan yang lalu, penghitungan meter air yang dilakukan anak buahnya hanya berupa perkiraan saja (estimated).
Dan di bulan januari 2012 saat dilakukan pencatatan yang kebetulan benar-benar di catatat sesuai dengan angka yang tertera di meteran, terlihatlah angka yang cukup signifikan perbedaannya dengan angka yang selama ini diestimasikan oleh anak buah nya, sehingga terlihatlah lonjakan penggunaan air wahyudin.
Penerapan system estimated (perkiraan/dikira-kirasaja) oleh para petugas reading meter PT.AEtra dalam menentukan jumlah pemakaian air bagi para pelanggan air minum diduga sebagai penyebab melonjaknya jumlah tagihan pelanggan.
Wahyudin berencana akan meneruskan hal ini ke Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) walaupun tagihan yang “merampoknya” tersebut telah dibayar,” Saya hanya meminta Hak saya sebagai konsumen diperhatikan oleh pihak Aetra, berikan penjelasan kepada konsumen dengan baik, karena banyak “korban” PT.Aetra karena system pencatatan tagihan yang hanyadi kira-kira saja oleh bagian reading meternya.”ujar wahyudin (jay)