1. 2.

21 Agustus 2009

Pemkot Jaktim Gelar OYK




JAKARTA - Pemerintah Kota Jakarta Timur menggelar operasi yustisi kependudukan (OYK) atau razia kartu tanda penduduk (KTP), Rabu (12/08). Razia ini digelar untuk mengantisipasi membludaknya pendatang baru menjelang bulan Ramadhan. Sedikitnya terdapat tiga lokasi yang akan disisir, yaitu kawasan Cakung, Klender, dan Pondokkopi. Sebab, lokasi-lokasi tersebut rawan penduduk liar.
Dalam OYK tersebut, petugas akan merazia penduduk yang tidak memiliki kartu tanda penduduk (KTP) serta merazia penduduk asal daerah yang datang ke Jakarta tanpa memiliki pekerjaan
tetap. OYK ini didasarkan pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2004 tentang
Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil.
"Penertiban kami fokuskan di beberapa titik rawan yang memiliki jumlah penduduk cukup
banyak. Karena di kawasan ini terdapat cukup banyak rumah susun dan rumah kontrakan yang
banyak ditinggali penduduk liar," kata Djufrie, Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Cacatan
Sipil Jakarta Timur. Selain dilakukan menjelang bulan Ramadhan, kegiatan ini juga akan
dilakukan seusai Lebaran nanti. Sasarannya sama, yakni para pendatang baru yang tidak
memiliki pekerjaan tetap, termasuk penduduk yang tidak memiliki KTP.
"Untuk menghindari peningkatan jumlah penduduk di Jaktim, kami akan melakukan OYK dua kali, yaitu menjelang bulan Puasa dan setelah Hari Raya Lebaran," ingin Djufrie. Selain akan
menyisir tiga lokasi rawan pendatang baru tersebut, kasudin ini juga menjelaskan kemungkinan
OYK akan digelar di Terminal Pulogadung dan Kampungrambutan.
Hanya saja, pelaksanaanya akan dikoordinasikan dulu dengan Satuan Polisi Pamong Praja
(Satpol PP) dan Suku Dinas Sosial. "Kita sedang koordinasikan, tapi tidak menutup
kemungkinan juga akan kita lakukan di terminal-terminal," terangnya. Membludaknya pendatang
baru menjelang Ramadhan memang sudah dapat diprediksi. Sebab, berdasarkan pengalaman
tahun-tahun sebelumnya, wilayah Jakarta Timur selalu dijejali pendatang dari luar daerah.
Sedangkan, setelah Lebaran, biasanya pendatang baru bertujuan mencari pekerjaan di ibukota.
Sayangnya, banyak diantara mereka yang tidak memiliki keterampilan dan akhirnya menjadi
penyandang masalah kesejahteraan sosial (PKMS), seperti pengamen, pedagang asongan,
gelandangan, pengemis, pekerja seks komersial (PSK).
"Wilayah Jakarta Timur ini memang berada di perbatasan dan menjadi pintu masuk dari berbagai
daerah. Jadi pendatang baru di wilayah ini sangat banyak. Karena itu, untuk mengendalikannya
perlu kita lakukan OYK," jelasnya.(Tim)

Staff Redaksi


Hendrik S (Polda Metro Jaya) (Jaksel) Robin S (Jaktim) Ramdani BE, Agus Subarkah (Jakpus)Butet (Jakut) Biro Bekasi :Sepmi R (Kabiro) , Joni Sitanggang, Binton Juntak, Mustofa, Ringan Simbolon, Haerudin, Herman Sitanggang, Mulayadi TH, Togar S, Banjarnahor, Syafi'i M, Biro Kab.Bogor (Kabiro) Depok : Radot S, (Kabiro), Karawang : Ade Junaidi (Kabiro), Rihas Purnama YM, Edi Askam, Mustamir, Otong, Wawan, Junaedi, Sopyan Junior, Mumuh MuhamadMursid. Perwkln Jabar: Idris C.Pasaribu (Ka Prwkl), Ungkap M, Deni Ridwan, Parasman. Biro Cimahi : Martunas S. Prwkln Lampung : (Ka.Prwkln) Kab Tanggamus : Prwkln Jambi : Sabarudin Nasution SE (Ka.Prwkl), Biro Tanjabbar : Hasbullah Biro Kab/Kota Siantar : Buhardo Siahaan. Biro Sulselbar : (Ka.Biro)