Kelurahan Kemanggisan Masuk Zona Merah DBD

        JAKARTA -  Memasuki musim penghujan, kasus demam berdarah kembali muncul di Jakarta Barat. Saat ini Kelurahan Kemanggisan, di Kecamatan Palmerah, tercatat dalam zona merah demam berdarah.

        Artinya dalam kurun waktu dua minggu terjadi 9 atau lebih kasus demam berdarah. Kasus demam berdarah di Palmerah sejak Januari 2010 tercatat sebanyak 70 kasus. 

        Kepala  Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Yenuarti S Arfian, Jumat (19/2) menyebutkan,  sejak Januari 2010 hingga saat ini terjadi 419 kasus demam berdarah di Jakbar. Kecamatan dengan kasus tertinggi adalah Cengkareng sebanyak 73 kasus, disusul Palmerah (70),  Kembangan (52), Kalideres (50), Tambora (45), Kebon Jeruk (44), Tamansari (42), dan Grogol Petamburan (40).

        Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi serangan nyamuk aedes aegepty ini. Salah satu cara unik dilakukan oleh warga RW 13  Kelurahan Tanah Sereal, Kecamatan Tambora Jakbar.  Warga kawasan ini memiliki cara mengingatkan warga untuk rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).  Sebanyak 299 rumah di RW tersebut dilengkapi dengan kentongan kayu yang di bunyikan setiap Jumat pagi saat pelaksanaan PSN.

        Sekretaris Camat Tambora, Ali Maulana Hakim mengatakan kentongan itu  dibunyikan pada pukul 09.00—09.30 setiap hari Jumat. "Saat kentongan dibunyikan, setiap warga diharuskan mengecek kondisi air di rumah mereka," ujar Ali.

         Dengan upaya itu warga secara aktif mengecek sendiri keberadan jentik nyamuk tanpa harus menunggu juru pemantau jentik (jumantik).  Cara unik ini cukup sukses dalam menekan angka kejadian demam berdarah di kawasan itu.  Terbukti dari tidak ditemukannya kasus demam berdarah diwilayah tersebut.

           "Sampai saat ini, tak ada kasus demam berdarah di sini alias nihil," kata Ali. Tambora juga tidak tergolong zona merah. "Kalau pun ada, masih masuk ke kategori zona kuning," tambahnya. (mi/red)